• Photo
  • Video
  • Cerita
  • Whats New
  • Populerhot
No Result
View All Result
  • Login
Dark Mode
No Result
View All Result
  • Login
Dark Mode
No Result
View All Result
Home Nasional

Kisah Kejujuran para Tentara saat Perang Kemerdekaan

Wanwan Max by Wanwan Max
9 years ago
in Nasional
4 min read
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsappBagikan ke TelegramBagikan ke LineQR Code

Di tengah peperangan, nyaris tak ada aturan yang berlaku. Yang kuat yang berkuasa, yang pegang senjata bisa menindas dan merampok rakyat.

Baca Juga Artikel Terkait

Kami Anak Indonesia

Membantu Anak-anak di Indonesia Agar dapat Kembali Bersekolah

12 Dec 2018
pahlawan-perjuangan

Inilah Makna dan Sejarah Peringatan Hari Pahlawan Tanggal 10 November

09 Nov 2016
Load More

Tapi tak harus selalu seperi itu. Buktinya, dalam perang kemerdekaan banyak kisah teladan para prajurit TNI. Kejujuran mereka bikin geleng-geleng kepala. Jika mau bisa saja mereka lari membawa uang negara dan memperkaya diri sendiri. Tapi hal itu tak dilakukan.

Ada juga kisah tentara yang tak mau makan makanan hasil rampasan karena menganggapnya tidak halal. Luar biasa, di tengah perang dan kelaparan, iman masih bisa dipegang.

Ironis, setelah Indonesia merdeka, jarang sekali pejabat yang meneladani para prajurit TNI di awal kemerdekaan ini. Korupsi dan makan uang haram dilakukan hampir setiap pejabat. Tak malu lagi merampok uang rakyat demi memperkaya diri sendiri.

Berikut kisah kejujuran tentara seperti dituturkan Kolonel (Purn) Alex Evert Kawilarang dalam biografi Untuk Sang Merah Putih karya Ramadhan KH yang diterbitkan Pustaka Sinar Harapan.

1.Tolak makan makanan haram

Biasanya dalam perang, tentara makan rampasan perang itu hal biasa. Kadang malah mengambil ternak milik penduduk untuk disantap. Tapi teladan langka ditunjukan oleh seorang Perwira bernama Letnan Gojali.

Tahun 1946, Kepala Staf Resimen Divisi II TNI Mayor Alex Evert Kawilarang menumpas gerombolan perampok di Cibarusah Bogor. Setelah baku tembak mereka mengalahkan para perampok yang meresahkan warga.

Setelah berjaga semalaman, Kawilarang mencari sarapan. Dia melihat ada anak buahnya yang makan pisang di markas itu, Kawilarang lalu ikut makan.

Tapi yang membuatnya heran, seorang anak buahnya yang bernama Letnan Muda Gojali, tak ikut makan. Kawilarang pun bertanya apa Gojali tidak lapar?

“Neen Mayoor, die pisang is gekocht met gerampokt geld. Ik eet dat niet (Tidak mayor, pisang itu dibeli dari uang hasil rampokan, saya tidak mau makan,” jawab Gojali.

Kawilarang kagum mendengar jawaban Gojali. Kepercayaan pada anak buahnya itu makin besar.

2.Tak tergiur guci berisi harta karun emas permata

Anak buah Mayor Kawilarang melakukan penggalian di bekas markas Jepang di sekitar Cigombong. Mereka mencari senjata Jepang yang biasanya disembunyikan dengan cara dikubur dalam tanah.

Tapi bukannya senjata, para prajurit TNI itu malah menemukan sebuah guci besar. Lebih mengejutkan, isi guci itu ternyata penuh emas dan permata dan berkilauan.

Walau bisa kaya tujuh turunan, para tentara jujur itu tak mau mengambilnya. Mereka lalu lapor dan menyerahkan harta itu pada Kawilarang, komandan mereka. Kawilarang juga jujur, dia tak mau makan emas permata peninggalan Jepang. Dia berniat menyerahkan harta temuan pasukannya pada pemerintah Indonesia yang saat itu masih morat-marit.

Kawilarang tahu harus mengutus siapa. Dia memanggil Letnan Muda Gojali yang jujur. Kawilarang mengutus Gojali menyerahkan harta karun itu ke Kementerian Dalam Negeri di Purwokerto.

Gojali melaksanakan tugasnya dengan baik. Dia menyerahkan harta karun pada Sumarman yang kala itu menjabat Sekretaris Mendagri.

Berapa nilai harta karun tersebut, sebuah majalah pernah mencoba menghitung berdasar bukti-bukti otentik yang ditemukan. Isinya tak kurang dari tujuh kilogram emas dan empat kilogram permata. Nilainya kala itu saja diperkirakan Rp 6 miliar. Bandingkan besarnya jumlah itu dengan gaji seorang tentara yang kala itu berkisar Rp 50.

3.Kurir penuh bahaya antarkan uang ke Bogor

Kisah kejujuran lain terjadi tahun 1947, saat Kawilarang masih berpangkat Mayor. Dia masih menjabat Kepala Staf Brigade di Bogor. Kala itu TNI harus bergerilya setelah Belanda melancarkan Agresi Militer Belanda I.

Kawilarang meminta bantuan pada Kolonel TB Simatupang untuk biaya pasukan Brigade di Bogor. Markas Besar TNI kemudian mengirimkan uang itu dari Jakarta ke Bogor lewat kurir.

Perjalanan kurir ini luar biasa bahayanya. Selain terancam pasukan Belanda, mereka juga diintai oleh perampok dari republik sendiri. Tapi tak ada yang takut kala itu. Kawilarang pun terharu saat uang bantuan itu diterimanya utuh.

“Hal yang luar biasa. Uang itu lengkap, tak kurang satu sen pun,” kata dia.

4.Uang gaji tak dibawa kabur

23 Januari 1950, tentara Divisi Siliwangi di Bandung tengah berbahagia. Untuk pertama kalinya mereka akan menerima gaji. Setelah Indonesia merdeka, memang TNI belum sempat menerima gaji rutin. Mereka selalu direpotkan oleh Agresi Militer Belanda I dan II. Tak ada yang berpikir gaji, semuanya mementingkan mempertahankan Indonesia dan berjuang demi bangsa.

Maka hari itu semua perwira keuangan Divisi Siliwangi berkumpul di kamar divisi keuangan. Tiba-tiba terdengar tembakan di luar markas. Tentara Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) pimpinan Kapten Westerling menyerang Bandung.

Dengan keji pemberontak ini menembaki semua anggota TNI yang ditemui. Situasi lebih buruk karena menjelang penyerahan kekuasaan dari Belanda, TNI dilarang membawa senjata jika berada di kota.

Pasukan APRA bergerak melewati Braga, hampir menuju markas Divisi. Maka Kepala Keuangan Siliwangi bertindak cepat. Dia membagikan uang pada stafnya, yang memasukan uang ke dalam kantong dan segera melompat menyelamatkan diri. Mereka diperintahkan kembali ke markas esok hari setelah situasi aman dengan membawa uang itu.

“Keesokan harinya semua kembali ke staf dengan membawa uang untuk pasukan-pasukan dan dinas-dinas untuk melaksanakan secara resmi timbang terima uang itu. Ternyata tidak kurang satu sen pun. Begitulah tanggung jawab anggota TNI,” kata Kolonel AE Kawilarang yang pernah menjadi Panglima Teritorium III Siliwangi.

Bayangkan berapa besar uang itu. Ketika itu paling tidak Divisi Siliwangi mempunyai 8.000 prajurit. Tapi tak seorang pun punya niat membawa kabur uang tersebut.

“Waktu itu jangan coba anggota keuangan kembali ke pasukannya tanpa uang dengan alasan yang bukan-bukan. Pasti hukum rimba berlaku. Dan tidak ada sogok menyogok waktu itu,” kata Kolonel Kawilarang.

Tags: Nasional
Share8Tweet5SendShareShareScan

Related Posts

Makna dan Sejarah Hari Pendidikan Nasional

02/05/2015

Riwayat Mikrofon Bung Karno saat Bacakan Teks Proklamasi

17/08/2014

Sejarah Kelam Panjat Pinang dan Nilai Filsafah didalamnya

17/08/2014

Lomba-lomba Tradisional 17 Agustus

17/08/2014

Kegiatan-kegiatan pada Peringatan HUT RI 17 Agustus

17/08/2014

Lima Kisah Unik saat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

17/08/2014

Sejumlah Perlawanan Rakyat dalam Merebut Kemerdekaan Indonesia

16/08/2014

Sejarah Singkat Kemerdekaan Indonesia

16/08/2014
Load More

PILIHAN PEMBACA

  • sewa-genset

    Cara Kerja Genset

    11 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Cari Tahu Keuntungan Rental Genset bagi Perusahaanmu

    106 shares
    Share 42 Tweet 27
  • Mau Belanja Murah di Jakarta? Inilah 40 Destinasi Tempatnya!

    141 shares
    Share 56 Tweet 35
  • 4 Cerita Penuh Hikmah di Dalam Surat Al-Kahfi

    38 shares
    Share 15 Tweet 10
  • 5 Hal Unik ini Hanya Bisa Ditemui di Negara Korea Utara

    26 shares
    Share 10 Tweet 7
  • Apakah Suara Terompet Misterius dari Langit Adalah Terompet Sangkakala Milik Malaikat Isrofil ?

    35 shares
    Share 14 Tweet 9

ARTIKEL TERBARU

motor kopling

Ciri-ciri Kampas Kopling Motor Habis, Rasakan Gejalanya

March 12, 2023
produsen galon

Ini Dia Produsen Galon Terbaik di Indonesia

January 6, 2023
makanan rendah karbohidrat dan gula

Daftar Makanan Rendah Karbohidrat dan Gula Membantu Berat Badanmu agar Ideal

December 7, 2022
cryptocurrency

Biar Gak Rugi Inilah 7 Rekomendasi Kripto Terbaik Untuk Anda

September 4, 2022
kredit mobil bekas

3 Keuntungan Kredit Mobil Bekas

September 1, 2022

JANGAN LEWATKAN !

Tempat

Guweh Pote, Satu-satunya Kolam Renang di Dunia yang Dikelilingi Bukit Kapur yang Mempesona

01 Mar
Dunia

Ini Dia 5 Artis Dunia yang Bangga Memakai Batik

02 Oct
Tahukah Kamu ?

7 Fakta Unik Seputar Air Mani

23 May
Dunia

Berikut Beberapa Manfaat Yoga Untuk Kesehatan Tubuh

18 Mar

Temukan kami di Sosial Media :

Facebook Twitter Youtube RSS

Recent Update

  • Ciri-ciri Kampas Kopling Motor Habis, Rasakan Gejalanya
  • Ini Dia Produsen Galon Terbaik di Indonesia
  • Daftar Makanan Rendah Karbohidrat dan Gula Membantu Berat Badanmu agar Ideal

Knowledge and Inspiration

AndaiKata adalah website tentang inspirasi dan pengetahuan untuk menambah wawasan bagi kita semua

  • Beranda
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pasang Iklan
  • Kebijakan Pemasangan Iklan

© 2012-2020 | AndaiKata is a member of Kalges Media.

No Result
View All Result
  • Aneh
  • Art
  • Cerita
  • Dunia
  • Extrim
  • Fenomena
  • Inovasi
  • Investigasi
  • Kata Zodiak
  • Khas
  • Ladies
  • Misteri
  • Nasional
  • Photo
  • Riwayat
  • Special
  • Sudut Pandang
  • Supranatural
  • Tahukah Kamu ?
  • Tempat
  • Tips
  • Unik
  • Video

© 2012-2020 | AndaiKata is a member of Kalges Media.

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In