• Photo
  • Video
  • Cerita
  • Whats New
  • Populerhot
No Result
View All Result
  • Login
Dark Mode
No Result
View All Result
  • Login
Dark Mode
No Result
View All Result
Home Cerita Legenda

Mengapa Sebagian Orang Melayu Tidak Makan Ikan Patin? Inilah Legendanya

Wanwan Max by Wanwan Max
7 years ago
in Legenda
4 min read
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsappBagikan ke TelegramBagikan ke LineQR Code
legenda ikan patin
legenda ikan patin

Legenda ikan patin – Pada zaman dahulu kala, di Tanah Melayu hiduplah seorang nelayan tua yang bernama Awang Gading. Ia tinggal seorang diri di tepi sebuah sungai yang luas dan jernih. Walaupun hidup seorang diri, Awang Gading selalu merasa bahagia. Ia mensyukuri setiap nikmat yang diberikan Tuhan kepadanya. Pekerajaan sehari-harinya adalah menangkap ikan di sungai dan mencari kayu di hutan.

Suatu sore, sepulang dari hutan, Awang Gading pergi mengail di sungai.

Baca Juga Artikel Terkait

5 Fakta Cincin Nabi Sulaiman, yang Paling Dicari saat Ini

25 Aug 2016
legenda batu menangis

Kisah Legenda Batu Menangis di Kalimantan

14 May 2016
Load More

“Ah, semoga hari ini aku mendapat ikan besar,” gumam Awang Gading.

Usai melemparkan kailnya ke dalam air, ia berdendang sambil menunggu kailnya. Berapa saat kemudian, umpannya pun di makan ikan. Dengan hati-hati disentakkannya kail itu. Apa yang terjadi? Ternyata ikannya terlepas. Lalu dipasangnya lagi umpan pada mata kailnya. Berkali-kali umpannya di makan ikan, namun saat kailnya ditarik, ikannya terlepas lagi.

“Air pasang telan ke insang
Air surut telan ke perut
Renggutlah…!
Biar putus jangan rabut,” demikian terdengar dendang Awang Gading sambil melempar pancingnya kembali.

Hari sudah mulai gelap. Namun, tak seekor ikan pun yang diperolehnya. “Rupanya, aku belum beruntung hari ini,” gumam Awang Gading.

Usai bergumam, Awang Gading pun bergegas pulang. Namun, baru saja melangkah, tiba-tiba ia mendegar tangisan bayi. Dengan perasaan takut, Awang Gading mencari asal suara itu. Tak lama mencari, ia pun menemukan bayi perempuan yang mungil tergolek di atas batu. Tampaknya bayi itu baru saja dilahirkan oleh ibunya.

“Hai, anak siapa gerangan? Kasihan, ditinggal seorang diri di tepi sungai,” Ucap Awang Gading dalam hati.

Oleh karena merasa iba, dibawanya bayi itu pulang ke gubuknya. Malam itu juga Awang Gading membawa bayi ke rumah tetua kampung.

legenda ikan patin
legenda ikan patin

“Awang, berbahagialah, karena kamu dipercaya raja penghuni sungai untuk memelihara anaknya. Rawatlah ia dengan baik,” tetua Kampung berpesan.

“Terima kasih, Tetua! Saya akan merawat bayi ini dengan baik. Semoga kelak menjadi anak yang cerdas dan berbudi pekerti yang baik,” jawab Awang Gading mengharap.

Keesokan harinya, Awang Gading mengadakan selamatan atas hadirnya bayi di tengah kehidupannya. Ia mengundang seluruh tetangganya. Awang Gading memberi nama bayi itu Dayang Kumunah. Usai acara tersebut, Awang Gading menimang-nimang sang bayi sambil mendendang.

“Dayang sayang, anakku seorang… Cepatlah besar menjadi gadis dambaan.”

Kehadiran Dayang Kumunah dalam kehidupannya, membuat Awang Gading semakin giat bekerja. Ia sangat sayang dan perhatian terhadap Dayang. Awang Gading juga membekali Dayang Kumunah berbagai ilmu pengetuhan dan pelajaran budi pekerti. Setiap hari ia juga mengajak Dayang pergi mengail atau mencari kayu di hutan untuk mengenalkan kehidupan alam lebih dekat.

Waktu terus berjalan. Dayang Kumunah tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik dan berbudi pekerti luhur. Ia juga sangat rajin membantu ayahnya. Namun sayang, Dayang Kumunah tidak pernah tertawa.

Suatu hari, seorang pemuda tampan dan kaya lewat di depan rumah Dayang. Pemuda itu bernama Awangku Usop. Saat melihat Dayang Kumunah sedang menjemur pakaian, Awangku Usop langsung jatuh hati kepadanya dan berniat untuk segera meminangnya.

Beberapa hari kemudian, Awangku Usop meminang Dayang Kumunah pada Awang Gading.

“Maaf, Tuan! Nama saya Awangku Usop. Saya dari desa sebelah,” kata Usop memperkenalkan diri.

“Ada apa gerangan, Ananda Awangku Usop?” tanya Awang Gading.

“Saya ke mari hendak meminang putri Tuan” pinang Awangku Usop.

Awang Gading tidak langsung memberikan jawaban. Keputusannya ada pada Dayang Kumunah. Lalu ia meminta pendapat Dayang Kumunah.

“Anakku, Dayang! Bagaimana pendapatmu tentang pinangan Awangku Usop?” tanya Awang Gading pada Dayang yang sedang duduk di sampingya.

Dayang Kumunah langsung menanggapi pinangan pemuda itu.

“Kanda Usop, sebenarnya kita berasal dari dua dunia yang berbeda. Saya berasal dari sungai dan mempunyai kebiasaan yang berlainan dengan manusia. Saya bersedia menjadi istri kanda Usop, tetapi dengan syarat, jangan pernah meminta saya untuk tertawa,” pinta Dayang Kumunah.

Awangku Usop menyanggupi syarat itu.

“Baiklah! Saya berjanji untuk memenuhi syarat itu,” kata Awangku Usop.

Seminggu kemudian, mereka pun menikah. Pesta pernikahan mereka berlangsung meriah. Semua kerabat dan tetangga kedua mempelai diundang. Para undangan turut gembira menyaksikan kedua pasangan yang serasi tersebut. Dayang Kumunah gadis yang sangat cantik dan Awangku Usop seorang pemuda yang sangat tampan. Mereka pun hidup berbahagia, saling mencintai dan saling menyayangi.

Namun, kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama. Beberapa minggu setelah mereka menikah, Awang Gading meninggal dunia karena sakit. Dayang Kumunah sangat sedih kehilangan ayah yang telah mendidik dan membesarkannya, meskipun bukan ayah kandungnya sendiri. Hingga berbulan-bulan lamanya, hati Dayang Kumunah diselimuti perasaan sedih. Untungnya, kesedihan itu segera terobati dengan kelahiran anak-anaknya yang berjumlah lima orang. Kehadiran mereka telah menghapus ingatan Dayang Kumunah kepada “ayahnya”. Ia pun kembali bahagia hidup bersama suami dan kelima anaknya.

Namun, Awang Usop merasa kebahagiaan mereka kurang lengkap sebelum melihat Dayang Kumunah tertawa. Memang, sejak pertama kali bertemu hingga kini, Awang Usop belum pernah melihat istrinya tertawa.

Suatu sore, Dayang Kumunah berkumpul bersama keluarganya di teras rumah. Saat itu, si Bungsu mulai dapat berjalan dengan tertatih-tatih. Semua anggota keluarga tertawa bahagia melihatnya, kecuali Dayang Kumunah. Awang Usop meminta istrinya ikut tertawa. Dayang Kumunah menolaknya, namun suaminya terus mendesak. Akhirnya ia pun menuruti keinginan suaminya. Saat tertawa itulah, tiba-tiba tampak insang ikan di mulutnya. Menyadari hal itu, Dayang Kumunah segera berlari ke arah sungai. Awangku Usop beserta anak-anaknya heran dan mengikutinya.

Sesampai di tepi sungai, perlahan-lahan tubuh Dayang Kumunah menjelma menjadi ikan dan segera melompat ke dalam air. Awang Usop pun baru menyadari kekhilafannya.

“Maafkan aku, istriku! Aku sangat menyesal telah melanggar janjiku sendiri, karena memintamu untuk tertawa. Kembalilah ke rumah, istriku!” bujuk Awangku Usop.

ikan patin
ikan patin

Namun, semua sudah terlambat. Dayang Kumunah telah terjun ke sungai. Ia telah menjadi ikan dengan bentuk badan cantik dan kulit mengilat tanpa sisik. Mukanya menyerupai raut wajah manusia. Ekornya seolah-olah sepasang kaki manusia yang bersilang. Orang-orang menyebutnya ikan patin.

Sebelum menyelam ke dalam air, Dayang Kumunah berpesan kepada suaminya.

“Kanda, peliharalah anak-anak kita dengan baik!”

Awangku Usop dan anak-anaknya sangat bersedih melihat Dayang Kumunah yang sangat mereka cintai itu telah menjadi ikan. Mereka pun berjanji tidak akan makan ikan patin, karena dianggap sebagai keluarga mereka. Itulah sebabnya sebagian orang Melayu tidak makan ikan patin.

Tags: IkanLegendaMelayu
Share6Tweet4SendShareShareScan

Related Posts

ikan dori

Inilah Ikan Dori, Bentuknya Aneh tapi Cocok dimasak Beragam Hidangan

10/07/2020
ikan kembung

6 Khasiat yang Terkandung di Ikan Kembung

02/09/2019
legenda batu menangis

Kisah Legenda Batu Menangis di Kalimantan

14/05/2016

Yuk, Mengenal Lebih Jauh Tentang Paus Sperma

10/03/2016
putri duyung

Wanita Cantik ini Ditakdirkan Menjadi Seekor Putri Duyung

17/02/2016

Misteri dan Legenda Batu Bleneng Tol Cipali, Kualat Jika Dipindah

12/07/2015

Legenda Mustika Merah Delima

28/09/2014

Cewek-cewek Seksi Kampanye Safety Belt dengan Cara yang Menggoda

21/09/2014
Load More

PILIHAN PEMBACA

  • ki ageng slamet new pallapa

    Punya Penyanyi yang Berkualitas, Berapa Tarif Orkes OM New Pallapa ?

    24 shares
    Share 10 Tweet 6
  • Paru-Paru Buatan Pertama Yang Dikembangkan di Laboratorium

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Tanpa Pengaman, 2 pria taklukkan bangunan tertinggi ke-2 dunia

    16 shares
    Share 6 Tweet 4
  • Kisaran Harga Mobil Baru Toyota di Jakarta Timur yang Terbaru dan Terlengkap

    21 shares
    Share 8 Tweet 5
  • Mengapa Anda Perlu Mengajarkan Anak-anak Bahasa Inggris Sejak Kecil

    15 shares
    Share 6 Tweet 4
  • 8 Wisata di Pacitan yang Wajib Dikunjungi saat Akhir Pekan

    14 shares
    Share 6 Tweet 4

ARTIKEL TERBARU

produsen galon

Ini Dia Produsen Galon Terbaik di Indonesia

January 6, 2023
makanan rendah karbohidrat dan gula

Daftar Makanan Rendah Karbohidrat dan Gula Membantu Berat Badanmu agar Ideal

December 7, 2022
cryptocurrency

Biar Gak Rugi Inilah 7 Rekomendasi Kripto Terbaik Untuk Anda

September 4, 2022
kredit mobil bekas

3 Keuntungan Kredit Mobil Bekas

September 1, 2022
mobil baru murah

6 Langkah Mudah Mendapatkan Mobil Baru Murah

July 18, 2022

JANGAN LEWATKAN !

Tahukah Kamu ?

9 Fakta Mengejutkan Tentang Nuklir

19 Sep
Tahukah Kamu ?

Misteri dan Kisah Pohon Sidratul Muntaha yang Tumbuh di Langit

06 Jul
Tahukah Kamu ?

Amigdalin, Zat Pada Biji Apel yang Cukup Berbahaya

22 Aug
Sudut Pandang

7 Gaya Seragam SMA Indonesia dari Masa ke Masa

12 Sep

Temukan kami di Sosial Media :

Facebook Twitter Youtube RSS

Recent Update

  • Ini Dia Produsen Galon Terbaik di Indonesia
  • Daftar Makanan Rendah Karbohidrat dan Gula Membantu Berat Badanmu agar Ideal
  • Biar Gak Rugi Inilah 7 Rekomendasi Kripto Terbaik Untuk Anda

Knowledge and Inspiration

AndaiKata adalah website tentang inspirasi dan pengetahuan untuk menambah wawasan bagi kita semua

  • Beranda
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pasang Iklan
  • Kebijakan Pemasangan Iklan

© 2012-2020 | AndaiKata is a member of Kalges Media.

No Result
View All Result
  • Aneh
  • Art
  • Cerita
  • Dunia
  • Extrim
  • Fenomena
  • Inovasi
  • Investigasi
  • Kata Zodiak
  • Khas
  • Ladies
  • Misteri
  • Nasional
  • Photo
  • Riwayat
  • Special
  • Sudut Pandang
  • Supranatural
  • Tahukah Kamu ?
  • Tempat
  • Tips
  • Unik
  • Video

© 2012-2020 | AndaiKata is a member of Kalges Media.

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In