• Photo
  • Video
  • Cerita
  • Whats New
  • Populerhot
No Result
View All Result
  • Login
Dark Mode
No Result
View All Result
  • Login
Dark Mode
No Result
View All Result
Home Sudut Pandang

Urbanisasi, Cerita Klasik Pasca Lebaran

Wanwan Max by Wanwan Max
11 years ago
in Sudut Pandang
4 min read
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsappBagikan ke TelegramBagikan ke LineQR Code

Urbanisasi adalah cerita klasik yang selalu terjadi di akhir masa-masa liburan Lebaran. Berbondong-bondong pendatang baru dari luar Kota Surabaya masuk ke Kota Pahlawan untuk merenggut sedikit asa yang sudah jarang ada di daerahnya. Ketidaksiapan mereka yang masuk ke Kota untuk bertahan dan berkembang inilah yang harus direspon Pemkot Surabaya dengan tindakan nyata supaya urbanisasi tidak lebih dari perpindahan kemiskinan dari daerah ke Kota.

Baca Juga Artikel Terkait

bisnis

7 Manfaat Mempelajari Bisnis Saat Ini

31 Oct 2021
ciri orang cerdas

Orang Cerdas Mempunyai Ciri-ciri 9 Hal Ini, Cek Apakah Kamu Salah Satunya?

12 Aug 2021
Load More

Ritual mudik kembali terjadi. Ada yang berangkat sendiri-sendiri, berkelompok dengan keluarga besar, maupun ikut program mudik bareng yang digelar berbagai instansi dan perusahaan. Tidak ada data pasti yang bisa dijadikan referensi berapa jumlah warga Kota Surabaya yang ikut arus gelombang mudik.

Yang jelas, setiap usai lebaran. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil selalu berteriak  bahwa warga kota ini bertambah, kisarannya antara 0,5 sampai 1 persen dari sekitar 2.885.862 jiwa jumlah penduduk Surabaya dengan luas kota hanya kurang lebih 29.000 hektar. Mereka adalah warga baru yang datang dari berbagai daerah, sebagian besar untuk mengadu untung di kota ini.

Fenomena mudik dan arus balik memang tidak bisa dihindari. Apalagi untuk kota besar yang menjadi pusat-pusat ekonomi. Rumusnya seperti gula dan semut. Di situ ada gula, pasti semut akan merubungnya. Kalau kota ini terus bisa mendorong pertumbuhan ekonomi yang signifikan, tentu akan merangsang orang berdatangan. Sebab, hanya di kota yang berkembang kemampuan dan tenaga kerja mempunyai peluang.

Orang yang berdatangan ke kota juga tidak sepenuhnya merugikan. Malah keberadaan mereka ikut menjadi bagian dari pertumbuhan. Tengok saja Surabaya pada lima tahun terakhir. Pembangunan infrastruktur bermunculan, mulai dari perumahan, pertokoan sampai dengan infrastruktur jalan. Semuanya membutuhkan tenaga jasa yang di Surabaya sendiri tidak bisa mencukupinya. Maka, kedatangan para jasa pertukangan dan bangunan dari berbagai daerah ini bisa berdatangan ke kota. Tentu tidak hanya pertumbuhan ekonomi menjadi daya tariknya. Infrastruktur dan berbagai fasilitas pendukung kota itu juga sangat  menentukan. Jika kota ini aman, nyaman dan tenteram, tentu orang-orang ini akan berdatangan. Jika pemerintah bisa memberikan layanan yang baik untuk mereka, bisa diharapkan bukan hanya kuli dan tukang yang menjadi migran.

Makanya, tugas pemerintah adalah memberikan pengharapan bagi datangnya orang-orang kreatif pencipta pekerjaan, bukan hanya mereka yang mengandalkan peluang yang sudah ada. Untuk inilah pemerintah harus terus membangun. Bukan hanya untuk keberhasilan politik perseorangan, tapi membuat keseimbangan pertumbuhan secara terus-menerus. Untuk memberi pengharapan bahwa siapapun yang tinggal di kota ini bisa berkembang, ikut menentukan kemajuan.

Tapi sejauh mana mereka tetap dibutuhkan. Jawabannya sepanjang peluang pekerjaan untuk mereka tetap ada. Jika tidak, maka mereka akan menjadi beban kota. Berbagai masalah sosial di perkotaan biasanya terjadi karena kesenjangan antara jumlah tenaga dan peluang yang ada. Kesenjangan antara kemampuan sumber daya manusia dengan kebutuhan tenaga kerja. Ketimpangan antara sektor-sektor yang berkembang dengan sumber daya yang tersedia.

Ketika sedang membangun, tentu dibutuhkan tenaga kerja di sektor jasa pertukangan dan bangunan. Setelah bangunan itu selesai, diperlukan tenaga yang sudah berbeda. Untuk pertokoan, perlu tenaga jasa penjaga toko dan sebagainya. Untuk Perumahan, dibutuhkan pembantu rumah tangga dan semacamnya. Untuk perusahaan produksi tertentu, dibutuhkan tenaga kerja terampil lainnya. Untuk rumah makan, diperlukan chef (tukang masak) dan pelayan yang terampil dan ramah.

Bagi sebuah kota yang sedang berkembang tidak hanya tenaga-tenaga itu yang dibutuhkan, tetapi jenis-jenis manusia kreatif lainnya. Mereka tentu tidak saja tumbuh dari kota itu semata, mereka bisa berasal dari mana saja. Diperlukan para manusia yang mempunyai modal dan kepiawaian untuk menciptakan peluang kerja baru. Bahasa korannya disebut wiraswastawan. Nah, kalau tenaga tambahan yang ke kota berasal dari jenis ini, tentu berkah untuk kota itu yang didapat.

Treatment urbanisasi kita hampir sama dengan treatment yang dilakukan   untuk pencegahan wabah flu burung, flu babi atau wabah penyakit menular lainnya. Urbanisasi dalam kacamata pemkot ibarat wabah penyakit yang harus dihindari dan kalau perlu dibasmi. Tapi apakah memang demikian. Apakah memang sedemikian parahkah urbanisasi sehingga harus dilabeli dan diperlakukan sebagai penyakit menular yang berbahaya.

Bagaimanapun juga, urbanisasi adalah fenomena sosial yang pasti akan terjadi. Urbanisasi sudah ada sejak definisi kota itu ada. Kota tanpa urbanisasi adalah yang sekarat, kota yang mati. Kalau kita lihat sejarah perkembangan kota-kota besar dunia, di masa lampau dan sampai sekarang, tidak ada kota besar yang tidak berkembang tanpa bantuan urbanisasi.

Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, bahkan Bangkok, Tokyo, Seoul, Shanghai, Hongkong, Beijing, London, Paris, San Fransisco dan sebagainya, bisa menjadi kota besar seperti sekarang ini adalah karena adanya arus urbanisasi. Kota-kota jadul seperti Roma, Paris dan Istambulpun berkembang karena adanya urbanisasi.

Urbanisasi memang selalu memberi akses negatif pada kota, tetapi dari sisi perkembangan kota ekses negatif masih jauh lebih sedikit dari manfaatnya bagi perkembangan kota. Artinya Pemkot jangan hanya karena tidak mampu menangani ekses jadi langsung menyalahkan yang utama. Hal ini tak ubahnya dengan konsep bakar lumbung untuk basmi tikus. Lumbung habis terbakar tapi tikus belum tentu hilang untuk menyelesaikan masalah.

Disadari atau tidak bahwa perkembangan kota tidak lepas dari perkembangan daerah-daerah sekitarnya. Kota yang sombong dan memandang urbanisasi sebagai wabah penyakit adalah kota yang menafikan ketergantungannya terhadap daerah-daerah sekitar. Kota itu lupa bahwa keberhasilan kota itu tumbuh tidak lepas dari peran daerah sekitarnya. ”Salah satu pandangan bijak melihat urbanisasi adalah kota jangan ingin maju sendiri tanpa memperdulikan peran daerah sekitar. Artinya, kalau mau maju, majulah bersama-sama.” harapnya.

Cara memberikan akses mudah antara kota dan daerah adalah salah satu cara untuk maju bersama antara kota dan daerah. Selama ini ada pandangan yang salah kalau akses ke kota dari daerah begitu mudah, maka akan ada eksodus besar-besaran penduduk desa ke kota.

Ini tidak tepat, justru dengan adanya akses yang mudah, penduduk desa akan mudah ke kota dan juga akan mudah kembali ke desa. Akses yang mudah akan membuat kota menjadi sesuatu yang mudah dicapai dan bukan sebuah mimpi untuk dicapai. Akses yang mudah antara kota dan desa (daerah) akan menghilangkan (setidaknya mengurangi secara signifikan) jurang perbedaan kemakmuran antara kota dan desa. Jika skema ini yang berjalan, mudik bukan lagi sesuatu yang mencemaskan. Bukan lagi ritual yang semata-mata menimbulkan beban baru kota dan tidak hanya menjadi bagian ritual keagamaan setiap lebaran. Tapi menjadi bagian dari redistribusi uang yang selama ini terpusat di perkotaan. Mudik akhirnya menjadi suatu model dan instrumen pemerataan.

Kan lebih baik menyediakannya dalam mangkuk-mangkuk yang berbagai ukuran yang sesuai sehingga mudah mengaturnya daripada memasukkan semuanya dalam satu baskom yang besar. Di dalam baskom yang besar, selain sulit mengaturnya, juga terlihat berantakan dan tidak menarik, sementara setiap hari rata-rata 200 warga pendatang mengajukan Surat Pindah Menjadi Penduduk (SPMP) ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surabaya. Urbanisasi yang terus-menerus terjadi ini mengakibatkan perbandingan jumlah penduduk dengan luas kota tidak berimbang. Akibatnya, Kota Surabaya kelebihan beban penduduk.

Tags: Citizen
Share6Tweet4SendShareShareScan

Related Posts

No Content Available
Load More

PILIHAN PEMBACA

  • Mengapa Tembok China Kuat Berabad-abad ?

    26 shares
    Share 10 Tweet 7
  • Ternyata Begini, Cara Kerja Kamera Tembus Pandang

    113 shares
    Share 45 Tweet 28
  • 3 Cara Membentuk Bokong Indah

    46 shares
    Share 18 Tweet 12
  • Sedikit Catatan tentang Rohingnya, Manusia-manusia Perahu yang Mencari Suaka

    25 shares
    Share 10 Tweet 6
  • Wanita Gemuk Cuma Boleh Olahraga 1 Jam Dalam

    19 shares
    Share 8 Tweet 5
  • Rumah Sepi, Kesempatan Emas Buat Ngelakuin Hal Ini Bareng Pacar!!

    287 shares
    Share 115 Tweet 72

ARTIKEL TERBARU

spiderman

Alasan di Balik Perpindahan PH Spiderman dan Panduan Urutan Nonton Film Spiderman

May 14, 2025
hotel murah

Daerah Jakarta yang Banyak Hotel Murah Bersama BookCabin

February 28, 2025
Gate Valve

Cara Memilih Gate Valve Berkualitas untuk Proyek Industri Anda

August 5, 2024
pafikabnabire

Peran dan Kontribusi Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kabupaten Nabire

July 22, 2024
asuransi kesehatan

Ini Alasan Harus Punya Asuransi Kesehatan Rawat Jalan dan Rawat Inap

June 25, 2024

JANGAN LEWATKAN !

Dunia

Pusat Belanja Baju Lebaran Anti Mahal di Jakarta

16 Apr
Special

Beberapa Pilihan Nama Anak Laki-laki Perancis yang Keren

27 Oct
Tips

10 Benda ini Wajib Dimiliki Oleh Pria Sejati !

10 Sep
Tips

Ungkap Resep Kecantikan Wanita China

21 May

Temukan kami di Sosial Media :

Facebook Twitter Youtube RSS

Recent Update

  • Alasan di Balik Perpindahan PH Spiderman dan Panduan Urutan Nonton Film Spiderman
  • Daerah Jakarta yang Banyak Hotel Murah Bersama BookCabin
  • Cara Memilih Gate Valve Berkualitas untuk Proyek Industri Anda

Knowledge and Inspiration

AndaiKata adalah website tentang inspirasi dan pengetahuan untuk menambah wawasan bagi kita semua

  • Beranda
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pasang Iklan
  • Kebijakan Pemasangan Iklan

© 2012-2020 | AndaiKata is a member of Kalges Media.

No Result
View All Result
  • Aneh
  • Art
  • Cerita
  • Dunia
  • Extrim
  • Fenomena
  • Inovasi
  • Investigasi
  • Kata Zodiak
  • Khas
  • Ladies
  • Misteri
  • Nasional
  • Photo
  • Riwayat
  • Special
  • Sudut Pandang
  • Supranatural
  • Tahukah Kamu ?
  • Tempat
  • Tips
  • Unik
  • Video

© 2012-2020 | AndaiKata is a member of Kalges Media.

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In