• Photo
  • Video
  • Cerita
  • Whats New
  • Populerhot
No Result
View All Result
  • Login
Dark Mode
No Result
View All Result
  • Login
Dark Mode
No Result
View All Result
Home Nasional

Menengok Sejarah Lahirnya Hari Pendidikan Nasional

Yoga Saputra by Yoga Saputra
7 years ago
in Nasional
4 min read
logo tut wuri handayani

logo tut wuri handayani

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsappBagikan ke TelegramBagikan ke LineQR Code

Tanggal 2 Mei ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No. 305 tahun 1959, tanggal 28 November 1959.

Hal ini sebagai salah satu bentuk penghargaan dan penghormatan atas lahirnya tokoh pejuang pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara yang bernama kecil Raden Mas Soewardi Soerjaningrat (EYD: Suwardi Suryaningrat), yang sejak 1922 menjadi Ki Hadjar Dewantara, (EYD: Ki Hajar Dewantara), beberapa menuliskan bunyi bahasa Jawanya dengan Ki Hajar Dewantoro; lahir di Yogyakarta, 2 Mei 1889 dan wafat di Yogyakarta, 26 April 1959 pada umur 69 tahun. Melalui Kepres tersebut sekaligus menetapkan Beliau sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia dan mengukuhkannya sebagai pahlawan nasional yang ke-2 oleh Presiden RI, Ir. Soekarno pada waktu itu.

Baca Juga Artikel Terkait

Kami Anak Indonesia

Membantu Anak-anak di Indonesia Agar dapat Kembali Bersekolah

12 Dec 2018
pahlawan-perjuangan

Inilah Makna dan Sejarah Peringatan Hari Pahlawan Tanggal 10 November

09 Nov 2016
Load More
Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara

Beliau adalah aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda. Ia adalah pendiri Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda. Bagian dari semboyan ciptaannya, tut wuri handayani, menjadi slogan Kementerian Pendidikan di Indonesia. Namanya diabadikan sebagai salah sebuah nama kapal perang Indonesia, KRI Ki Hajar Dewantara. Potret dirinya (pernah) diabadikan pada uang kertas pecahan 20.000 rupiah tahun emisi 1998.

uang 20 ribu ki hajar dewantara

Masa muda dan awal karier

Soewardi berasal dari lingkungan keluarga Keraton Yogyakarta. Ia menamatkan pendidikan dasar di ELS (Sekolah Dasar Eropa/Belanda). Kemudian sempat melanjut ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera), tapi tidak sampai tamat karena sakit. Kemudian ia bekerja sebagai penulis dan wartawan di beberapa surat kabar, antara lain, Sediotomo, Midden Java, De Expres, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara. Pada masanya, ia tergolong penulis handal. Tulisan-tulisannya komunikatif dan tajam dengan semangat antikolonial.

Aktivitas pergerakan

Selain ulet sebagai seorang wartawan muda, ia juga aktif dalam organisasi sosial dan politik. Sejak berdirinya Boedi Oetomo (BO) tahun 1908, ia aktif di seksi propaganda untuk menyosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia (terutama Jawa) pada waktu itu mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara. Kongres pertama BO di Yogyakarta juga diorganisasi olehnya. Soewardi muda juga menjadi anggota organisasi Insulinde, suatu organisasi multietnik yang didominasi kaum Indo yang memperjuangkan pemerintahan sendiri di Hindia Belanda, atas pengaruh Ernest Douwes Dekker (DD). Ketika kemudian DD mendirikan Indische Partij, Soewardi diajaknya pula.

Als ik een Nederlander was (Seandainya Aku Seorang Belanda)

Sewaktu pemerintah Hindia Belanda berniat mengumpulkan sumbangan dari warga, termasuk pribumi, untuk perayaan kemerdekaan Belanda dari Perancis pada tahun 1913, timbul reaksi kritis dari kalangan nasionalis, termasuk Soewardi. Ia kemudian menulis “Een voor Allen maar Ook Allen voor Een” atau “Satu untuk Semua, tetapi Semua untuk Satu Juga”. Namun kolom KHD yang paling terkenal adalah “Seandainya Aku Seorang Belanda” (judul asli: “Als ik een Nederlander was”), dimuat dalam surat kabar De Expres pimpinan DD, 13 Juli 1913. Isi artikel ini terasa pedas sekali di kalangan pejabat Hindia Belanda. Kutipan tulisan tersebut antara lain sebagai berikut.

“Sekiranya aku seorang Belanda, aku tidak akan menyelenggarakan pesta-pesta kemerdekaan di negeri yang telah kita rampas sendiri kemerdekaannya. Sejajar dengan jalan pikiran itu, bukan saja tidak adil, tetapi juga tidak pantas untuk menyuruh si inlander memberikan sumbangan untuk dana perayaan itu. Ide untuk menyelenggaraan perayaan itu saja sudah menghina mereka, dan sekarang kita keruk pula kantongnya. Ayo teruskan saja penghinaan lahir dan batin itu! Kalau aku seorang Belanda, hal yang terutama menyinggung perasaanku dan kawan-kawan sebangsaku ialah kenyataan bahwa inlander diharuskan ikut mengongkosi suatu kegiatan yang tidak ada kepentingan sedikit pun baginya”.

Beberapa pejabat Belanda menyangsikan tulisan ini asli dibuat oleh Soewardi sendiri karena gaya bahasanya yang berbeda dari tulisan-tulisannya sebelum ini. Kalaupun benar ia yang menulis, mereka menganggap DD berperan dalam memanas-manasi Soewardi untuk menulis dengan gaya demikian.

Akibat tulisan ini ia ditangkap atas persetujuan Gubernur Jenderal Idenburg dan akan diasingkan ke Pulau Bangka (atas permintaan sendiri). Namun demikian kedua rekannya, DD dan Tjipto Mangoenkoesoemo, memprotes dan akhirnya mereka bertiga diasingkan ke Belanda (1913). Ketiga tokoh ini dikenal sebagai “Tiga Serangkai”. Soewardi kala itu baru berusia 24 tahun.

Dalam pengasingan

Dalam pengasingan di Belanda, Soewardi aktif dalam organisasi para pelajar asal Indonesia, Indische Vereeniging (Perhimpunan Hindia). Di sinilah ia kemudian merintis cita-citanya memajukan kaum pribumi dengan belajar ilmu pendidikan hingga memperoleh Europeesche Akte, suatu ijazah pendidikan yang bergengsi yang kelak menjadi pijakan dalam mendirikan lembaga pendidikan yang didirikannya. Dalam studinya ini Soewardi terpikat pada ide-ide sejumlah tokoh pendidikan Barat, seperti Froebel dan Montessori, serta pergerakan pendidikan India, Santiniketan, oleh keluarga Tagore. Pengaruh-pengaruh inilah yang mendasarinya dalam mengembangkan sistem pendidikannya sendiri.

Perguruan Taman Siswa

tamansiswa
tamansiswa jogja

Soewardi kembali ke Indonesia pada bulan September 1919. Segera kemudian ia bergabung dalam sekolah binaan saudaranya. Pengalaman mengajar ini kemudian digunakannya untuk mengembangkan konsep mengajar bagi sekolah yang ia dirikan pada tanggal 3 Juli 1922: Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa atau Perguruan Nasional Tamansiswa. Saat ia genap berusia 40 tahun menurut hitungan penanggalan Jawa, ia mengganti namanya menjadi Ki Hadjar Dewantara. Ia tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Hal ini dimaksudkan supaya ia dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun jiwa.

Semboyan pendidikan di Indonesia

Semboyan dalam sistem pendidikan yang dipakainya kini sangat dikenal di kalangan pendidikan Indonesia. Secara utuh, semboyan itu dalam bahasa Jawa berbunyi, ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani. (di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan). Semboyan ini masih tetap dipakai dalam dunia pendidikan Indonesia, terlebih di sekolah-sekolah Perguruan Tamansiswa.

logo tut wuri handayani
logo tut wuri handayani

Pengabdian pada masa kemerdekaan

Dalam kabinet pertama Republik Indonesia, KHD diangkat menjadi Menteri Pengajaran Indonesia (posnya disebut sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan) yang pertama. Pada tahun 1957 ia mendapat gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa, Dr.H.C.) dari universitas tertua Indonesia, Universitas Gadjah Mada. Atas jasa-jasanya dalam merintis pendidikan umum, ia dinyatakan sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia dan hari kelahirannya dijadikan Hari Pendidikan Nasional (Surat Keputusan Presiden RI no. 305 tahun 1959, tanggal 28 November 1959). Beliau meninggal dunia di Yogyakarta tanggal 26 April 1959 dan dimakamkan di Taman Wijaya Brata.

makam ki hadjar dewantara
makam ki hadjar dewantara

Tags: PahlawanPendidikan
Share10Tweet6SendShareShareScan

Related Posts

belajar-bahasa-inggris

Mengapa Anda Perlu Mengajarkan Anak-anak Bahasa Inggris Sejak Kecil

14/01/2019
bicara-bahasa-inggris

Bisnis Bisa Lebih Berjalan Lancar Jika Anda Menguasai Bahasa Inggris dengan Fasih

07/12/2018
teatrikal-hari-pahlawan

5 Cara Asik Untuk Memperingati Hari Pahlawan 10 November

10/11/2016
pahlawan-perjuangan

Inilah Makna dan Sejarah Peringatan Hari Pahlawan Tanggal 10 November

09/11/2016
pramuka

Jangan Ngaku Anak Pramuka Kalau Belum Tahu 4 Hal Ini

05/08/2016

Latar Belakang Terjadiya Peristiwa 20 Mei Hari Kebangkitan Nasional

20/05/2016

Kisah-kisah Hebat Perjuangan 7 Pahlawan Perempuan Indonesia

21/04/2016

Sejarah Hari Pahlawan 10 November 1945

17/02/2016
Load More

PILIHAN PEMBACA

  • gaya pacaran

    Inilah Alasan Hubungan Asmara Zodiak Cancer, Leo, dan Virgo Selalu Gagal

    41 shares
    Share 17 Tweet 10
  • 4 Fakta Kecantikan Wanita Palestina yang Sukses Bikin Pria Terpesona

    37 shares
    Share 15 Tweet 9
  • 6 Aksi Telanjang di Gereja yang Menghebohkan Dunia

    17 shares
    Share 7 Tweet 4
  • 4 Fakta Mengerikan Petrus (Penembak Misterius) yang Membuat Preman Insaf Mendadak

    25 shares
    Share 10 Tweet 6
  • Penasaran Kenapa Jam Tangan Rolex Mahal Abis ? Inilah Alasannya

    14 shares
    Share 6 Tweet 4
  • 7 Tipe Cewek Cepat Dilamar

    15 shares
    Share 6 Tweet 4

ARTIKEL TERBARU

motor kopling

Ciri-ciri Kampas Kopling Motor Habis, Rasakan Gejalanya

March 12, 2023
produsen galon

Ini Dia Produsen Galon Terbaik di Indonesia

January 6, 2023
makanan rendah karbohidrat dan gula

Daftar Makanan Rendah Karbohidrat dan Gula Membantu Berat Badanmu agar Ideal

December 7, 2022
cryptocurrency

Biar Gak Rugi Inilah 7 Rekomendasi Kripto Terbaik Untuk Anda

September 4, 2022
kredit mobil bekas

3 Keuntungan Kredit Mobil Bekas

September 1, 2022

JANGAN LEWATKAN !

Special

Macam-macam Pemanas Air Listrik untuk Rumah Anda

20 Oct
Tips

Tips Agar Bayi Tak Rewel di Perjalanan

26 Jul
Sudut Pandang

7 Kata Yang Haram Dikatakan Oleh Jomblo

02 May
Fenomena

Mass Contact Kisah Perjumpaan Manusia Dengan Koloni Alien Di Italia

02 May

Temukan kami di Sosial Media :

Facebook Twitter Youtube RSS

Recent Update

  • Ciri-ciri Kampas Kopling Motor Habis, Rasakan Gejalanya
  • Ini Dia Produsen Galon Terbaik di Indonesia
  • Daftar Makanan Rendah Karbohidrat dan Gula Membantu Berat Badanmu agar Ideal

Knowledge and Inspiration

AndaiKata adalah website tentang inspirasi dan pengetahuan untuk menambah wawasan bagi kita semua

  • Beranda
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pasang Iklan
  • Kebijakan Pemasangan Iklan

© 2012-2020 | AndaiKata is a member of Kalges Media.

No Result
View All Result
  • Aneh
  • Art
  • Cerita
  • Dunia
  • Extrim
  • Fenomena
  • Inovasi
  • Investigasi
  • Kata Zodiak
  • Khas
  • Ladies
  • Misteri
  • Nasional
  • Photo
  • Riwayat
  • Special
  • Sudut Pandang
  • Supranatural
  • Tahukah Kamu ?
  • Tempat
  • Tips
  • Unik
  • Video

© 2012-2020 | AndaiKata is a member of Kalges Media.

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In