• Photo
  • Video
  • Cerita
  • Whats New
  • Populerhot
No Result
View All Result
  • Login
Dark Mode
No Result
View All Result
  • Login
Dark Mode
No Result
View All Result
Home Supranatural

Filsafat Ghaib vs Filsafat Alam

Wanwan Max by Wanwan Max
8 years ago
in Supranatural
4 min read


Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsappBagikan ke TelegramBagikan ke LineQR Code

Bicara sejarah peradaban Islam, orang sering menduga bahwa perkembangan sains saat itu karena umat Islam menekuni filsafat yang semula dipelajari dari buku-buku yang diterjemahkan dari bahasa Yunani. Adalah para mutakalimin yang dipaksa keadaan untuk belajar filsafat, yakni untuk meladeni perdebatan dengan orang-orang Yahudi dan Nasrani dari Syam yang sudah terlebih dahulu menekuni filsafat Yunani. Namun menurut an-Nabhani (dalam kitab Syakhsiyah Islamiyah juz 1), generasi kedua setelah mutakalimin sudah menekuni filsafat tak lagi untuk modal berdebat, tetapi sudah murni karena filsafat ternyata olah pikir yang mengasyikkan.

Baca Juga Artikel Terkait

Penjelasan Batu Mustika Kelapa yang Bertuah

15 Feb 2015
Batu Cempaka Madu Harga, Khasiat, dan Manfaatnya

Batu Cempaka Madu Harga, Khasiat, dan Manfaatnya

15 Feb 2015
Load More

Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak didalami dengan eksperimen dan percobaan ilmiah, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis dengan berbagai premis dan aksioma, mengajukan beberapa solusi, lalu memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari proses itu dimasukkan ke dalam sebuah dialektika. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir rasional dan logika bahasa.
Logika merupakan ilmu yang sama-sama dipelajari dalam matematika dan filsafat. Itu membuat filsafat sebuah ilmu yang pada sisi-sisi tertentu berciri eksak di samping nuansa khas filsafat, yaitu spekulasi, keraguan, rasa penasaran dan ketertarikan. Filsafat juga bisa berarti perjalanan menuju sesuatu yang paling dalam, sesuatu yang biasanya tidak tersentuh oleh disiplin ilmu lain dengan sikap skeptis yang mempertanyakan segala hal.
Kata falsafah atau filsafat merupakan kata serapan dari bahasa Arab فلسفة, yang juga diambil dari bahasa Yunani; Φιλοσοφία (philosophia). Kata ini merupakan kata majemuk dari kata (philia = persahabatan, cinta) dan (sophia = “kebijaksanaan”). Sehingga arti harfiahnya berarti seorang “pencinta kebijaksanaan”.
Oleh para pengamat, filsafat diklasifikasikan menurut wilayah dan menurut agama. Menurut wilayah, filsafat bisa dibagi menjadi: filsafat Barat (Yunani, Eropa), Timur (Cina), dan Timur Tengah (Arab, Persia). Sementara, menurut agama, filsafat dibagi menjadi: filsafat Islam, filsafat Budha, filsafat Hindu, dan filsafat Kristen.
Dalam tradisi filsafat Barat, dikenal adanya pembidangan dalam filsafat yang menyangkut tema tertentu. Secara umum filsafat membicarakan Metafisika (Ontologi), Epistemologi, dan Aksiologi (Etika+Estetika).
Metafisika mengaji hakikat segala yang ada. Di sini, hakikat yang ada dan eksistensi secara umum dikaji dalam Ontologi. Adapun hakikat manusia dan alam semesta dibahas dalam Kosmologi. Dalam metafisika sendiri ada berbagai perbedaan teori-teori filsafat. Idealisme, misalnya, meyakini bahwa realitas ada hanya di dalam mental (jadi “banyak atau bagus, itu karena pikiran kita mengatakan banyak atau bagus”), sementara Realisme menyatakan bahwa realitas, setidaknya beberapa bagiannya, memang benar-benar ada secara independen dari pikiran.
Kemudian Epistemologi, ini cabang filsafat yang mengaji hakikat dan wilayah pengetahuan, seperti batas, sumber, serta kebenaran suatu pengetahuan. Skeptisisme adalah posisi yang mempertanyakan kemungkinan yang benar-benar membenarkan kebenaran apapun. Argumen regresi, terjadi ketika untuk membenarkan pernyataan apapun, diperlukan dukungan oleh pembenaran yang lain. Rasionalisme adalah penekanan pada penalaran sebagai sumber pengetahuan. Empirisme adalah penekanan pada bukti pengamatan melalui pengalaman indrawi atas bukti lain sebagai sumber pengetahuan. Parmenides (500 SM) berpendapat bahwa berpikir harus memiliki objek, dan karena itu, jika ada yang melampaui pemikiran, maka objek tersebut mustahil dapat dipikirkan dengan benar.
Sedang Aksiologi adalah yang membahas masalah nilai atau norma yang berlaku pada kehidupan manusia. Dari sini lahirlah dua cabang filsafat yang membahas kualitas hidup manusia: etika dan estetika. Etika, membahas tentang bagaimana seharusnya manusia bertindak dan mempertanyakan bagaimana kebenaran dari dasar tindakan itu dapat diketahui. Sedang estetika membahas mengenai keindahan dan implikasinya pada kehidupan.
Yang sering disebut filsafat Islam adalah filsafat yang seluruh pelakunya Muslim. Ada perbedaan besar dengan filsafat lain: Pertama, meski semula para filsuf Muslim klasik menggali karya filsafat Yunani terutama Aristoteles dan Plato, namun kemudian menyesuaikannya dengan ajaran Islam. Kedua, karena Islam agama tauhid, maka, bila dalam filsafat lain masih ‘mencari Tuhan’, dalam filsafat Islam justru Tuhan ‘sudah ditemukan’, sehingga filsuf Islam relatif lebih fokus kepada manusia dan alam, karena sebagaimana mafhum, pembahasan Tuhan hanya menjadi suatu pembahasan yang tak pernah ada finalnya.
Hanya saja, kadang-kadang ada sebagian filsuf Muslim, yang terpancing untuk memikirkan alam ghaib seperti sifat-sifat Allah, malaikat atau akhirat, dan akhirnya mendapat kesimpulan yang sesat, misalnya bahwa alam ini qadim atau azali, tetapi surga ternyata tidak kekal. Pemikiran ini tentu saja tidak mungkin divalidasi, karena seperti kata Parmenides, obyeknya melampaui pemikiran.
Namun para filsuf ini kadang menisbahkan pemikiran sesatnya ini pada beberapa filsuf kondang dalam dunia Islam, misalnya Al-Kindi, Ibnu Sina, atau Al-Farabi. Tentu saja kita sudah sulit memverifikasi benarkah itu pendapat mereka, atau seperti hadits palsu yang dikarang orang lalu dinisbatkan kepada Nabi, agar sekadar mendapat perhatian dan legitimasi? Beberapa ulama yang muncul belakangan, tanpa pernah bertemu, terpancing untuk menghakimi. Ibnu Taimiyah bahkan memvonis Ibnu Sina sebagai kafir, karena ada pendapat tentang dunia ghaib yang dinisbatkan ke Ibnu Sina yang bertentangan dengan nash qath’i yang masuk dalam bahasan akidah.
Namun yang jelas, sejarah kemudian mencatat, bahwa yang benar-benar berkembang dalam peradaban Islam bukanlah “filsafat ghaib” (metafisika) yang tak bisa diuji, tetapi “filsafat alam”, yang berbasis pengamatan dunia empiris. Filsafat alam inilah yang lalu berkembang menjadi ilmu fisika, kimia, astronomi dan sebagainya. Isaac Newton masih menulis buku dalam bahasa Latin berjudul “Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica” (“Matematika prinsip-prinsip filsafat alam”). Jadi definisi filsafat memang telah berkembang.
Namun juga tidak terlalu salah untuk mengatakan, bahwa sebenarnya Islam tidak memerlukan filsafat. Islam jelas membutuhkan logika dan matematika. Namun apa yang harus dipelajari, bagaimana mempelajarinya, serta soal nilai dan norma, semua sudah dijelaskan di dalam Alquran dan Sunnah. Tinggal tugas para mujtahid dan ilmuwan untuk menjabarkannya.

Tags: Spiritual
Share3Tweet2SendShareShareScan

Related Posts

Keistimewaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawal

29/07/2014

Ajaran Makrifat Sunan Kalijaga dalam Suluk Linglung

16/07/2014

Kamasutra dalam Islam, Nikmatnya Orgasme Spiritual

14/07/2014

Pengertian Kecerdasan Spiritual dan Definisi Menurut Para Ahli

13/07/2014

Inilah Pengaruh Zikir Terhadap Otak Manusia

27/09/2015

Dahsyatnya Kekuatan “NOL” dan “Rendah” Sebagai Pintu Mengenal Tuhan!

11/07/2014
Load More

PILIHAN PEMBACA

  • 10 Artis Panas Jepang dengan Payudara Besar

    875 shares
    Share 350 Tweet 219
  • 10 Artis Jepang Paling Seksi dan Hot !

    401 shares
    Share 160 Tweet 100
  • Mitos Supranatural Batu Badar Besi

    51 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Inilah 10 Artis JAV Tercantik

    710 shares
    Share 284 Tweet 178
  • Foto-foto Seksi Cinta Laura

    66 shares
    Share 26 Tweet 17
  • Gaya Rambut Aneh dan Tak Biasa Selebriti Hollywood, dari Setengah Plontos hingga Rambut Uban

    23 shares
    Share 9 Tweet 6

ARTIKEL TERBARU

anak dan orang tua

LingoAce: Investasi Terbaik Orang Tua untuk Anak

May 9, 2022
copywriting

5 Tips Membuat Copywriting yang Baik dan Menarik

April 29, 2022
High Domino Panda

Begini Trik Mudah Dalam Bermain High Domino Panda

January 9, 2022
jam tangan otomatis rolex

Cara Mudah Merawat Jam Tangan Otomatis agar Makin Awet

December 10, 2021
nama nama orang indonesia

Lucu! Berikut Nama-nama orang Indonesia yang unik, simak!

October 31, 2021

JANGAN LEWATKAN !

Tips

Hindari Minum Es Campur Saat Buka Puasa

30 Jun
Unik

Pria Berwajah Lebar Jadi Incaran Para Wanita

02 May
Tips

Kapan Pria Terlihat Paling Sempurna? Ini Dia Waktunya

03 Jul
Dunia

Mengapa Salju Berwarna Putih Sedangkan Es Batu Tidak Berwarna ? Inilah Penjelasannya

18 Oct

Temukan kami di Sosial Media :

Facebook Twitter Youtube RSS

Recent Update

  • LingoAce: Investasi Terbaik Orang Tua untuk Anak
  • 5 Tips Membuat Copywriting yang Baik dan Menarik
  • Begini Trik Mudah Dalam Bermain High Domino Panda

Knowledge and Inspiration

AndaiKata adalah website tentang inspirasi dan pengetahuan untuk menambah wawasan bagi kita semua

  • Beranda
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pasang Iklan
  • Kebijakan Pemasangan Iklan

© 2012-2020 | AndaiKata is a member of Kalges Media.

No Result
View All Result
  • Aneh
  • Art
  • Cerita
  • Dunia
  • Extrim
  • Fenomena
  • Inovasi
  • Investigasi
  • Kata Zodiak
  • Khas
  • Ladies
  • Misteri
  • Nasional
  • Photo
  • Riwayat
  • Special
  • Sudut Pandang
  • Supranatural
  • Tahukah Kamu ?
  • Tempat
  • Tips
  • Unik
  • Video

© 2012-2020 | AndaiKata is a member of Kalges Media.

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Posting....